GET Your OWN Free HOUSE

WELCOME TO YOUR AFFORDABLE & CONVENIENT DENTAL HEALTH AND COSMETIC DENTISTRY EXPERIENCES

Our Dentists' Network /Jaringan Love Smile Dental Care melayani Kesehatan Gigi dan Mulut bagi Anda:

1. Love Smile Dental Care, JL.Karya Raya 10b,Daan Mogot,Jakarta Barat (Apotik Prima Indah, Seberang Indosiar), ph:021-27383983 08159143395


2.
LOVE SMILE DENTAL CARE jl. Boulevar Raya RA27, Kelapa Gading,Jakarta Utara (APOTIK ALUR Century, Kelapa Gading) on 1st August 2011.

3. Citiklinik, jl. Pangkalan Jati raya 1 no.1a, Pondok Labu Jakarta Selatan. Dental and Beauty care. (belakang univ UPN Veteran) 0217664490/081807080706
twitter: @Citiklinik


YOU DESERVE THE BEST DENTAL HEALTH SERVICE FROM LOVE SMILE DENTAL CARE.
YOUR SMILE BRIGHTEN OTHER'S DAY.. JUST SMILE because YOUR SMILE IS PRECIOUS



Monday-Sunday 16.00-21.00

Get your information NOW: 021-27383983 08159143395

Our dental Products: http://www.facebook.com/photo.php?pid=122453&id=100001391922931&saved#!/album.php?aid=16227&id=100001391922931&ref=mf


Your Comments are Diamond for us:D

Friday, March 12, 2010

sekilas dokter gigi keluarga?

Dokter gigi keluarga peluang masa depan E-mail

Dokter gigi keluarga membantu mengubah paradigma sakit menjadi paradigma sehat.

Penanganan pelayanan kesehatan gigi dan mulut saat ini umumnya masih cenderung pada penyakit gigi, belum bersifat komprehansif serta holistik. Pemberi pelayanan cenderung pasif, hanya menerima dan mengobati penderita yang datang berobat. Upaya-upaya promotif-preventif masih kurang diperhatikan. Sebernanya "paradigma Sehat" yang sedang digalakkan pemerintah mengutamakan upaya pemeliharaan, peningkatan dan perlindungan kesehatan. Klien (ataupasien) diposisikan sebagai subyek utama yang berperan, tidak semata-mata sebagai obyek eliminasi penyakit dan kecacatan.

Pendekatan pelayanan kedokteran gigi keluarga dapat mempercepat peningkatan derajat kesehatan gigi mulut. Langkah-Langkah persepian mulai dilakukan Depkes dan PDGI dalam Rakernas PDGI pada tahun 1999 di Bandung. Kongres PDGI tahun 2001 di Solo menghasilkan konsep dokter gigi keluarga, yang kemudian dilanjutkan dalam kongres PDGI XII tahun 2005 di Makassar tentang pelayanan Kedokteran Gigi keluarga.

Dengan bantuan dan masukkan serta konstrbusi semua pihak maka pada tahun2005 telah disusun dan dikeluarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1415/Menkes/SK/X/2005 tentang Kebijakan pelayanan Kedokteran Gigi Keluarga.

Pengertian Pelayanan kedokteran Gigi Keluarga adalah suatu upaya kesehatan perorangan dalam kesehatan gigi dan mulut secara paripurna yang memusatkan layananya kepada setiap individu dalam suatu keluarga.

Peran dan fungsi Dokter Gigi Keluarga (DGK)

Dokter Gigi Keluarga (DGK) berperan sebagai unsur profesi kedokteran gigi yang menggalang peran serta masyarakat menjaga dan memelihara kesehatan gigi dan mulut. Dalam Menjalakan peran ini DGK juga melakukan beberapa fungsi :
1. Ujung tombak pemberi pelayanan dan asuhan keluarga serta sebagai penapis rujukan upaya kesehatan gigi mulut.
2. Sumber informasi, edukasi dan advokasi dalam pemeliharaan kesehatn gigi dan mulut.
3. Perlindungan resiko terjadinya masalh kesehatan gigi dan mulut.
4. Meningkatkan kualitas hidup anggota keluarga sesuai siklus hidup dan.
5. Penghematan biaya kesehatan.

Berdasarkan pengertian, peran dan fungsi DGK tersebut maka disusunlah prinsip pelayanan DGK yang meliputi:
1. Memberi pelayanan secara profesional dan etis dilandasi kebutuhan seluh anggota keluarga perlu adanya pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut secara menyeluruh yang direkam dalam Kartu Medik Gigi.
2. Memandang individu baik yang sakit maupun sehat sebagai bagian dari unit keluarga dan komunitasnya.
3. Bidang garapan (menurut fase siklus hidup), mulai dari janin sampai lansia.
4. Pendekatan terpadu, holistik/menyeluruh dan berkesinambungan.
5. Mengetumakan promotif-preventif terseleksi.
6. Manajemen efesiensi, efektif biaya dan penjagaan mutu.

Pembiayaan pada pelayanan DGK dikelola secara efisien, adil, berkelanjutan, transparan dan akuntable. Dalam penyelenggaraan pelayanan, kepesertaan yang menjadi tanggung jawabnya terlindungi dalam satu sistem jaminan, sehingga kebutuhan dasar kesehatannya terpenuhi, mutu dan biayanya pun terkendali. Disamping itu, jaminan kesehatan ini juga akan meningkatkan kemandirian masyarakat dalam memperoleh dan membiayai pemeliharaan kesehatan serta pembentukan budaya perilaku hidup sehat.

Pembayaran pra-upaya dalam sistem jaminan kesehatan diterima dari badan penyelanggara Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (PJK). Pemberi pelayanan Kesehatan (PPK), dalam hal ini DGK, HArus menekankan upaya promotif-preventif, sementara upaya kuratif dan rehabilitatif di berikan sesuai dengan kebutuhan.

Kompetensi Dokter Gigi dan DGK

Saat ini dirasakan masih ada tumpang tindih antara kompetensi dokter gigi dan DGK. Perbedaannya adalah pada pendalaman. Spesifikasi kompetensi DGK adalah :
1. Diet dan konseling
2. Manajemen resiko berbasis keluarga
3. Perencanaan pembiayaan kesehatan gigi dan mulut keluarga
4. Analisis efektif biaya
5. Manajemen perilaku berbasis dinamika keluarga
6. Manajemen data berbasis rekam medik keluarga
7. Surveillance epidemiology berbasis keluarga, serta
8. Pengendalian mutu pelayanan kesehatan gig dan mulut keluarga

Kompetensi tersebut dapat diperoleh melalaui pelatiahn DGK paket A, B, C dan D. Paket A dan B menitikberatkan pada kompetensi manajerial DGK, sementara paket C dan D lebih pada kompetensi medis teknis.

Pelayanan Kedokteran Gigi Kelurga adalah peluang masa depan bagi masyarakat untuk memperoleh pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang optimal, bermutu, terstruktur dan berkesinambungan. Selain itu, bagi dokter gigi itu sendiri DGK menciptakan peluang untuk meningkatkan profesionalisme dalam mengemban tugas mulia profesi.

Visi : Kemandirian keluarga mencapai derajat kesehatan gigi dan mulut setinggi-tingginya melalui pelayanan DGK secara efisien, efektif, adil, merata dan bermutu.

Misi :
1. Memberdayakankeluarga dalam menjaga dan memelihara kesehatan gigi dan mulut.
2. Mengupayakan tersedianya pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang merata, bermutu dan terjangkau bagi keluarga.
3. Memberikan pelayanan, asuhan dan perlindungan kesehatan gigi dan mulut untuk keluarga.
4. Meningkatkan profesionalisme kedokteran gigi dalam mengemban peran, tugas dan fungsi dokter gigi.
5. Meningkatkan kemitraan dengan profesi, institusi, pendidikan dan pihak terkait.
6. Tertatanya pembiayaan kesehatan gigi dan mulut.

Dokter Gigi Keluarga (DGK) adalah dokter gig yang :
1. Memberikan pelayanan kesehatan gigi-mulut dan asuhan berorientasi masyarakat melalui unit keluarga, berfungsi sebagai kontak pertama (Gate Keeper)
2. Lingkup garapannya sehat dan sakit
3. Melaksanakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut menyeluruh, mengutamakan promotif-preventif
4. Bekerja proaktif, berbasis faktor risiko dan rujukan
5. Menjaga kesinambungan dan holistik
6. bertanggung jawab menjaga dan memelihara kesehatan gigi dan mulut keluarga binaannya
7. Menerapkan IPTEKDOKGI yang benar dan sesuai
8. Memperhatikan kendali mutu dan biaya

Nb: saya memiliki Manajemen perhitungan unit cost dalam rangka sistem kapitasi untuk dokter gigi keluarga, yang berminat, boleh menghubungi. tapi terbatas yaa:) terimakasih..
(sumber: PDGI-online: http://www.pdgi-online.com/v2/index.php?option=com_content&task=view&id=759&Itemid=39)

Infeksi gigi bisa kena stroke? yang beneerr..?

Harus diakui, sebagian besar orang Indonesia masih belum begitu memperhatikan kesehatan gigi dan mulut.

padahal menurut penelitian Antoni Van Leeuwenhoek pada abad ke-17, ditemukan lebih dari 6 milyar mikroba tinggal dan hidup di dalam mulut yang berasal lebih dari 500 strain yang berbeda. YAng terbanyak adalah candida albicans, porphyromonas gingivalis, streptococus mutans, antinobacillus actinomycetemcomitans, treponema denticola, dan streptococcus sanguis.

jarang sekali orang mengkaitkan suatu penyakit sistemik dengan kelainan di rongga mulut, misalnya sakit kepala, penyakit kelainan pembuluh darah, jantung, tekanan darah tinggi.. mungkin karena memang belum ada penelitian yang secara signifikan membuktikan sebab-akibat, namun dalam penlitian survey.. telah ditemukan banyak sekali hubungan yang signifikan.

Pada karies(gigi berlubang), misalnya, makanan yang menempel akan mengundang bakteri, yang kemudian terisap lewat pembuluh darah. Lama-lama jika tak sering di tangani, karies gigi akan makin dalam dan gigi makin rusak. Akhirnya, terkena saraf gigi(Pulpa) akibatnya, akan semakin susah dibersihkan.
Pulpa itu kan isinya pembuluh darah dan saraf. Nah, infeksi yang menjalar sampai ke ujung akar akan membuat bakteri masuk. Bakteri ini berjalan lewat pembuluh darah, dan bisa mampir kemana saja.

Tentunya masih ada penyebab-penyebab lain, misalnya daya tahan tubuh, atau memang orang itu sudah punya faktor risiko, gaya hidup yang tidak sehat misalnya perokok, Orang yang merokok umumnya punya penyakit periodontal, karena proses fisiopatologis tertentu. Mungkin pertanyaannya, berapa banyak orang sih yang cuma gara-gara gigi bolong/karies sampe stroke, sakit jantung?
Untuk dokter gigi, kejadian seperti itu mungkin tidak se-jarang yang dipikirkan masyarakat umumnya:) Berapa kali Anda merasa daya tahan tubuh 'drop'? di kota-kota besar seperti Jakarta dengan tingkat macet, cuaca, polusi,stress yang tinggi, saya cukup yakin, cukup sering..

Kebanyakan orang sulit datang ke dokter gigi sampai dia kesakitan, tidak bisa tidur dan makan, baru datang untuk perawatan. Ini saja sudah faktor resiko, dengan keadaan gigi seperti itu, kemungkinan besar diperlukan perawatan saluran akar/syaraf, butuh waktu dan biaya yang lebih besar, dan beberapa orang seringkali tidak kembali lagi setelah sakitnya menghilang. padahal penyebab sakit, yaitu bakteri masih berkumpul di daerah tersebut, kemudian proses di atas terjadi lagi.

Untuk itu penting sekali memeriksa kesehatan gigi dan mulut secara teratur, bukan hanya untuk membersihkan karang gigi, tapi cara termurah untuk menghindari penyakit gigi dan mulut, yang nantinya dapat menjadi penyakit sistemik.

STROKE MENINGKAT

Bakteri yang berasal dari jaringan penyangga gigi dapat masuk ke pembuluh darah dan dapat berjalan keseluruh organ vital dan menimbulkan infeksi, ini akan memperbesar risiko penyakit jantung, stroke, meningkatkan kecenderungan wanita hamil melahirkan prematur dan bayi dengan berat badan kurang, serta meningkatkan ancaman bagi pasien-pasien yang menderita diabetes, penyakit saluran pernapasan, dan osteoporosis

1. Jantung dan stroke

Ada beberapa teori yang menyatakan hubungan antara penyakit di mulut dengan penyakit jantung.Salah satu teori menyatakan bakteri dari mulut (oral bacteria) ketika masuk ke dalam pembuluh darah akan menempel pada timbunan lemak di pembuluh arteri jantung dan akan menimbulkan bekuan/thrombosis.

Karakteristik penyakit jantung koroner adalah menebalnya pembuluh darah koroner jantung yang disebabkan timbunan lemak,menyebabkan penghambatan aliran darah ke jantung, sehingga nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan jantung menjadi terhambat, yang dapat menyebabkan terjadinya serangan jantung."

Kemungkinan lainnya, pembengkakan yang terjadi akibat penderita periodontal meningkatkan timbunan lemak, yang mengontribusi pembengkakan arteri. "Orang yang menderita penyakit periodontal, berisiko 2 kali lebih besar menderita penyakit jantung koroner di bandingkan yang tidak

2. Diabetes

Orang yang menderita diabetes cenderung menderita penyakit periodontal dibandingkan mereka yang sehat. "Kemungkinan, ini karena orang yang menderita deabetes lebih rentan terhadap infeksi. FAktanya penderita diabetes lebih banyak mengeluh tentang adanya penyakit periodontal, seperti gusi udah berdarah, bau mulut dan sebagainya,"kata Bobby

3. Penyakit saluran pernafasan

Infeksi di mulut dapat menyebabkan penyakit saluran pernafasan bila bakteri terhisap masuk ke saluran pernafasan. Bahkan, bakteri dapat berkembang biak dan menyebar sampai ke paru-paru. Hasil penelitian menunjukkan, pasien dengan radang paru-paru kemungkinan besar juga menderita penyakit periodontal.

4. Bayi prematur atau bayi kurang berat

Sudah lama diketahui bahwa ibu hamil yang merokok, minum alkohol, dam pemakai obat-obatan berisiko melahirkan bayi lahir prematur atau bayi lahir kurang berat. "Tapi, sekarang ditemukan lagi bahwa ibu hamil dengan penyakit periodontal berisiko 7 kali lebih besar melahirkan bayi yang lahir lebih awal atau bayi kecil. Penyakit periodontal akan meningkatkan derajat cairan biologis yang merangsang kelahiran, "menurut drg. Bobby

ENAM BULAN SEKALI

Sebetulnya, sebagian orang sudah tahu cara merawat kesehatan mulut dan gigi, tapi terkadang mengabaikan. Anjuran untuk periksa ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali. Sikat gigi 2 kali sehari sesudah makan, memakai dental floss merupakan kegiatan yang sehari-hari dilakukan dokter gigi. mungkin pengucapan seperti itu perlu dimodifikasi menjadi "berkunjunglah ke praktek dokter gigi yang nyaman,sejuk,ada musiknya untuk diperiksa mulutnya, siapa lagi yang mau melihat2,megang ludah,gigi,apalagi karang gigi kalau bukan dokter gigi, untuk mencegah seandainya kita punya faktor resiko terhadap penyakit pembuluh darah,jantung,dll.. nah kalau dari situ sikat gigi deh yang teratur" heheheheh.....

TAK KALAH PENTING

Yang tak kalah penting adalah melakukan pemeriksaan kesehatan gigi dan jaringan penyangga gigi. Penyakit jaringan penyangga gigi (periodontal diseases) hanya dapat terdeteksi bila dilakukan pemeriksaan cermat. Pemeriksaan jaringan penyangga gigi sangat penting, bila:

a. Adanya gejala penyakit penyangga gigi, seperti gusi berdarah spontan atau gusi berdarah waktu menyikat gigi, pembengkakan gusi, gigi goyang atau gusi terasa gatal.

b. Memiliki riwayat penyakit jantung dan pembuluh darah, kencing manis, penyakit saluran pernapasan, dan osteoporosis

c. Berpikir untuk hamil

d. Anggota keluarga memiliki riwayat penyakit jaringan penyangga gigi. Menurut penelitian, penyakit periodontal dapat menular melalui air liur. "Ini berarti anak-anak dan anggota keluarga lain berisiko tertular,"ujar Bobby

e. Sariawan yang tidak sembuh-sembuh dalam jangka waktu 2 minggu.

call us for information: 08159143395/021-27383983